Biografi Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto adalah pemilik banyak perusahaan di bawah nama Royal Golden Eagle International Group, dengan yang paling terkenal adalah Asian Agri, Pacific Oil & Gas, dan Riau Andalan Pulp & Paper. Kerajaan bisnisnya berkembang dari bisnis kontraktor dan penyuplai skala kecil yang dijalankannya setelah pendidikan formalnya mendadak harus berhenti saat dia berusia 17 tahun. Sekarang, dia menjadi salah satu orang Indonesia paling sukses yang berhasil masuk daftar orang terkaya Indonesia dalam Forbes.

Rangkaian Bisnis Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto memiliki pengalaman, keterampilan bisnis, dan pengetahuan yang luas dalam beragam aspek bisnis. Sepanjang perjalanan hidupnya, dia berhasil dalam berbagai bisnis seperti kontraktor, aksesori mobil, bubur kayu dan kertas, energi, minyak sawit, pupuk, finansial, dan bank. Selain itu, melanjutkan pendidikannya pada berbagai kelas bisnis di universitas-universitas internasional, termasuk Harvard dan Wharton School of Business, dia pun suka untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan baru dalam memperluas bisnisnya. Dia mempunyai beberapa perusahaan di Indonesia, Singapura, Tiongkok, Amerika Selatan, dan Eropa.

Bisnis internasional utamanya, Royal Golden Eagle International Group, kini dijalankan dari Singapura. Sementara itu, di Indonesia, perusahaannya, Asian Agri dan Riau Andalan, terus beroperasi bahkan mengedukasi para mitra lokal seperti petani plasma mandiri. Saat ini, dia sedang mempersiapkan putranya, Anderson Tanoto untuk melanjutkan kerajaan bisnisnya yang besar itu.

Terus Belajar: Kunci Kesuksesan

Secara terus-menerus menunjukkan dirinya sebagai siswa abadi, Sukanto Tanoto tidak pernah berhenti belajar sebagai suatu bagian dari berbagai aktivitasnya dalam mengelola bisnis internasional. Dia sering membaca mengenai banyak pemilik bisnis Eropa yang berhasil bertahan selama kekacauan internasional akibat Perang Dunia I dan II, bagaimana para pemilik bisnis Amerika berhasil melalui krisis finansial pada awal abad ke-20, dan bagaimana pebisnis-pebisnis Amerika Selatan bertahan menghadapi krisis finansial Amerika Latin.

Dia juga terkenal karena selalu mengikuti kursus singkat di berbagai universitas seperti di Harvard, Tokyo, Insead, dan MIT, untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai bisnis dan keuangan. Dia pun mengikuti dengan teliti berbagai tren bisnis di dunia, dan selalu menemukan cara untuk memperluas bisnisnya serta meningkatkan profit berdasarkan tren dunia terkini. Bahkan, dia menyegarkan kembali pengetahuan bisnisnya dengan mempelajari bisnis secara online di Wharton School of Business pada tahun 2001, ketika itu bisnis online mulai berkembang pesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.